logo Kompas.id
OpiniJebakan Ekonomi Ekstraktif
Iklan

Jebakan Ekonomi Ekstraktif

Mengejar pertumbuhan ekonomi melalui aktivitas ekstraktif bisa berujung bencana dengan kerugian yang lebih besar.

Oleh
AGUS PRAMONO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jNjznJhUTu41vtNxtEgZY-9VppE=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F04%2F28%2F994709c1-249d-4ce2-bf06-b93e515abb04_jpg.jpg

Obsesi pada pertumbuhan ekonomi mendorong manusia mengambil posisi diametral terhadap kelestarian alam. Hal ini sangat kentara pada negara-negara berkembang yang berupaya mengubah orientasi ekonomi dari agraris menjadi industri.

Padahal, mengabaikan kelestarian alam hanya akan mendatangkan bencana yang nominal kerugiannya tak terkira. Tahun 2006 misalnya, kita mengalami bencana lingkungan dampak pengeboran oleh PT Lapindo Brantas. Lumpur menyembur dari dalam tanah merendam puluhan ribu rumah warga di beberapa kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000